Agak aneh
memang, mulai dari memilih tembakau, hingga
bagaimana cara memasarkannya, semuanya diceritakan dalam satu tarian, tari Kretek. Tari ini merupakan sebuah tari asli
Kudus yang menceritakan
para buruh rokok yang sedang bekerja membuat rokok, mulai dari pemilihan
tembakau hingga rokok siap dipasarkan.
http://anjar-arto.blogspot.com/Tarian
dibawakan beberapa penari perempuan sebagai
representasi buruh mbatil dan penari lelaki sebagai representasi
dari
seorang mandor. Buruh mbatil adalah buruh rokok
yang kerjanya mengguntingi atau merapikan ujung-ujung rokok. Sementara
sang
mandor adalah bos yang mengawasi buruh rokok dan mempunyai kuasa untuk
menyortir atau menyeleksi rokok garapan buruh.
Awalnya tari
Kretek bernama tari Mbatil.
Namun, karena nama mbatil tidak begitu dikenal di masyarakat,
digantilah
dengan tari Kretek. Tari ini mulai populer sejak 1985, yang konon
diciptakan seniman Endang Tonny. Dalam tari Kretek,
gerakannya terlihat rancak. Dibawakan beberapa penari perempuan yang
cantik
jelita serta satu penari lelaki.
Para penari
perempuan menggunakan pakaian khas Kudus,
namun bukan pakaian adat. Tak hanya itu, penari perempuan juga memakai
caping
serta memegang tampah. Adapun yang lelaki hanya memakai blangkon. Kerancakan
serta
kelinca han penari Kretek tampaknya tidak lepas dari iringan
musik
gamelan yang mengalun. Lirik lagu menceritakan macammacam rokok yang ada
di
Kudus.
Melenggak-lenggok
dengan senyuman centil, penari
perempuan mencoba menggoda sang mandor. Pun sebaliknya, kadang penari
lelaki
keganjenan menggoda buruh mbatil. Konon memang seperti itu
sebenarnya
yang terjadi di tempat pembuatan rokok keretek. Dalam tarian Kretek,
diceritakan awal mula
pembuatan rokok keretek. Yakni mulai dari cara memilih tembakau yang
baik untuk
dipakai membuat rokok. Setelah menjadi rokok, tugas buruh mbatil selanjutnya
ialah
memotong bagian ujung rokok untuk merapikannya. Nah, habis itu, buruh mbatil
membawa rokok tadi ke mandor untuk diperiksa.
Ketika memeriksa
rokok, sang mandor kadang
memasang muka seram atau malah mesem-mesem kepada mereka. Kalau mandor
sudah
senyum, bisa dipastikan rokok tak akan tersortir. Gemulai tangan sang
penari perempuan menggambarkan
lincahnya seorang buruh rokok dalam melinting serta membatil.
Ada sebuah
istilah guyon dalam tari Kretek,
yakni pembatil menggoda mandor agar rokok tidak banyak yang
disortir.
Atau mandor yang menggoda, dengna harapan pembatil tertarik dan
jatuh
hati kepadanya. Dalam tari Kretek, sang mandor
selalu mondar-mandir mengelilingi penari-penari perempuan untuk
memeriksa dan
terkadang bertolak pinggang melihat beberapa penari, menunjukkan
kekuasaannya.
0 comments:
Post a Comment